Dalam dunia logistik dan ekspor-impor, istilah biaya freight sering kali muncul dalam invoice pengiriman internasional. Namun, banyak orang masih bingung sebenarnya, biaya freight itu apa?
Secara sederhana, biaya freight adalah biaya pengiriman barang dari satu lokasi ke lokasi lain, terutama antarnegara. Istilah freight berasal dari bahasa Inggris yang berarti angkutan barang. Jadi, freight cost atau freight charge merupakan biaya transportasi internasional yang dibayarkan kepada perusahaan pengangkut, baik itu kapal laut, pesawat udara, maupun truk.
Biaya ini tidak hanya mencakup ongkos perjalanan, tetapi juga berbagai layanan tambahan selama proses pengiriman, tergantung dari jenis layanan yang digunakan (FOB, CIF, DDP, dan sebagainya).
Pengertian Biaya Freight Menurut Praktik Logistik
Dalam praktik perdagangan internasional, biaya freight adalah salah satu komponen utama dalam harga total barang impor. Nilainya dapat memengaruhi besar kecilnya harga akhir setelah sampai di Indonesia, karena biaya freight akan masuk dalam perhitungan CIF (Cost, Insurance, and Freight) atau DDP (Delivered Duty Paid).
Singkatnya:
- Cost (C) = harga barang dari pabrik/supplier.
- Insurance (I) = biaya asuransi selama pengiriman.
- Freight (F) = biaya angkut dari negara asal ke negara tujuan.
Jadi, semakin jauh rute pengiriman dan semakin berat barangnya, maka semakin tinggi pula biaya freight-nya.
Fungsi Biaya Freight dalam Pengiriman Barang
Mengapa biaya freight penting? Karena biaya ini menentukan total cost of import atau biaya mendarat (landed cost) suatu produk. Berikut beberapa fungsinya:
- Sebagai biaya transportasi utama dalam ekspor-impor antarnegara.
- Menjamin keberlangsungan pengiriman — tanpa freight, barang tidak akan bergerak dari pelabuhan asal ke tujuan.
- Menentukan harga jual produk impor, karena freight termasuk dalam perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan).
- Sebagai dasar perhitungan bea masuk dan pajak impor di Indonesia.
Jenis-Jenis Biaya Freight Berdasarkan Moda Pengiriman
Biaya freight dibedakan berdasarkan jenis transportasi yang digunakan. Berikut tiga moda utama yang paling umum dalam perdagangan internasional:
1. Freight Laut (Sea Freight)
Ini adalah jenis freight paling umum dan ekonomis untuk pengiriman antarnegara.
Biasanya digunakan untuk barang dalam jumlah besar, berat, atau volumetrik tinggi.
Biaya dihitung berdasarkan kubikasi (CBM) atau berat tonase mana yang lebih besar.
Kelebihan:
- Kapasitas besar, cocok untuk impor skala besar.
- Biaya lebih murah per satuan volume.
Kekurangan:
- Waktu pengiriman lebih lama (2–6 minggu tergantung rute).
2. Freight Udara (Air Freight)
Diperuntukkan bagi barang dengan nilai tinggi atau kebutuhan cepat, seperti elektronik, suku cadang, atau fashion retail.
Perhitungan biaya freight udara menggunakan berat volumetrik (volumetric weight). Rumus umumnya:
Kelebihan:
- Pengiriman cepat (1–5 hari).
- Aman dan minim risiko kerusakan.
Kekurangan:
- Harga per kilogram jauh lebih tinggi daripada laut.
3. Freight Darat (Land Freight)
Biasanya digunakan untuk pengiriman lintas negara yang berdekatan (misalnya, dari Malaysia ke Indonesia via jalur darat dan laut).
Juga digunakan dalam distribusi domestik dari pelabuhan ke gudang penerima.
Kelebihan:
- Fleksibel dan cocok untuk pengiriman jarak menengah.
Kekurangan:
- Tidak cocok untuk volume besar lintas benua.
Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Biaya Freight
Biaya freight tidak memiliki angka tetap nilainya bervariasi tergantung berbagai faktor. Beberapa di antaranya:
- Jarak dan rute pengiriman
Semakin jauh dan rumit jalurnya, semakin mahal biaya freight. - Berat dan volume barang
Pengiriman dihitung berdasarkan berat aktual (kg) atau berat volume (CBM). - Jenis barang yang dikirim
Barang berbahaya (hazardous goods), elektronik, atau produk bernilai tinggi memiliki tarif lebih mahal. - Moda transportasi
Air freight lebih mahal dibanding sea freight. - Musim dan permintaan pasar logistik
Tarif freight dapat melonjak pada periode tertentu, misalnya menjelang Natal, Ramadan, atau Tahun Baru Imlek. - Kebijakan fuel surcharge
Kenaikan harga bahan bakar global sering memengaruhi tarif freight. - Asuransi dan layanan tambahan
Beberapa pengiriman mencakup biaya perlindungan asuransi atau handling khusus.
Cara Menghitung Biaya Freight
Setiap perusahaan logistik memiliki sistem perhitungan sendiri, tetapi umumnya menggunakan dua metode berikut:
Berdasarkan Volume (CBM)
Cocok untuk barang besar tapi ringan.
Rumus:
Kemudian dikalikan dengan tarif freight per CBM (misal USD 100/CBM dari China ke Indonesia).
Contoh:
- Volume barang = 2 m³
- Tarif freight = USD 100/CBM
Maka biaya freight = 2 × 100 = USD 200
Berdasarkan Berat Aktual
Digunakan untuk barang kecil tapi berat, seperti logam atau mesin. Jika berat lebih besar daripada volume, maka ongkir dihitung berdasarkan berat aktual.
Contoh Biaya Freight dari China ke Indonesia
Sebagai gambaran umum (bisa berubah tergantung kondisi pasar dan rute pengiriman):
| Jenis Pengiriman | Estimasi Waktu | Estimasi Biaya Freight |
| Laut (LCL, 1 m³) | 3–5 minggu | ± USD 90–150 per CBM |
| Laut (FCL, 20ft) | 3–5 minggu | ± USD 1.200–1.800 per kontainer |
| Udara (50 kg) | 3–5 hari | ± USD 6–10 per kg |
Biaya di atas belum termasuk handling, bea cukai, dan pajak impor, jadi penting menghitung total landed cost secara menyeluruh.
Cara Menghemat Biaya Freight
Berikut beberapa strategi agar biaya freight tidak membengkak:
- Konsolidasi barang (LCL) – Gabungkan beberapa pengiriman kecil dalam satu kontainer.
- Gunakan jalur laut untuk volume besar – Lebih murah per kilogram.
- Pilih waktu pengiriman di luar musim puncak – Tarif lebih stabil.
- Bekerja sama dengan forwarder berpengalaman – Bisa dapat tarif freight kompetitif.
- Rencanakan pengiriman dengan baik – Hindari pengiriman mendadak via udara.
Perbedaan Biaya Freight dan Biaya Forwarding
Banyak orang salah kaprah menganggap freight cost dan forwarding cost adalah hal yang sama. Padahal berbeda:
- Freight cost → biaya transportasi dari titik asal ke tujuan (kapal, pesawat, truk).
- Forwarding cost → biaya jasa pengurusan logistik yang dilakukan oleh freight forwarder (pengaturan, dokumen, bea cukai, tracking, dll).
Biasanya, jika kamu menggunakan layanan door-to-door, kedua biaya ini sudah termasuk menjadi satu paket oleh perusahaan forwarder seperti Blast Indo Cargo.
Gunakan Forwarder Profesional Blast Indo Cargo
Jika kamu ingin mengimpor barang dari luar negeri, terutama dari China, dan ingin tahu biaya freight yang paling efisien, maka bekerja sama dengan forwarder profesional adalah solusinya.
Blast Indo Cargo adalah perusahaan jasa forwarder dan importir terpercaya yang sudah berpengalaman dalam pengiriman barang internasional dari China ke Indonesia.
Layanan mereka mencakup:
- Pengambilan barang langsung dari supplier China
- Pengiriman laut dan udara dengan tarif kompetitif
- Pengurusan dokumen ekspor–impor & bea cukai
- Layanan door-to-door (barang sampai langsung ke alamat kamu)
- Estimasi biaya freight transparan tanpa biaya tersembunyi
Dengan dukungan tim profesional, Blast Indo Cargo memastikan barangmu aman, cepat sampai, dan biaya freight lebih hemat dibandingkan pengiriman konvensional.




