Prosedur Pengiriman Barang Berbahaya (Dangerous Goods) dalam Ekspor-Impor

Dalam aktivitas ekspor-impor, tidak semua barang dapat dikirim secara bebas. Beberapa jenis barang dikategorikan sebagai Barang Berbahaya atau Dangerous Goods (DG) karena sifatnya yang mudah meledak, terbakar, mengandung zat kimia reaktif, atau berisiko terhadap keselamatan dan lingkungan. Pengiriman barang-barang ini memerlukan prosedur yang lebih ketat dan harus mematuhi regulasi internasional maupun domestik.

Bagi pelaku bisnis yang berkecimpung dalam produk kimia, baterai lithium, aerosol, parfum, hingga cat semprot, penting untuk memahami alur legalitas dan logistik pengiriman Dangerous Goods. Artikel ini akan membahas definisi, klasifikasi, prosedur pengiriman, dokumen yang dibutuhkan, serta peran forwarder seperti Blast Indo Cargo dalam menangani pengiriman barang berbahaya dari China ke Indonesia.

Apa Itu Dangerous Goods?

Dangerous Goods (DG) adalah barang atau zat yang memiliki potensi risiko terhadap kesehatan, keselamatan, properti, atau lingkungan saat dalam proses pengangkutan. Organisasi Internasional seperti ICAO (International Civil Aviation Organization) dan IMO (International Maritime Organization) telah mengatur standar dan klasifikasi untuk barang-barang ini.

Beberapa contoh barang berbahaya meliputi:

  • Baterai lithium (power bank, baterai laptop, vape)
  • Cairan mudah terbakar (parfum, alkohol)
  • Gas bertekanan (aerosol, semprotan insektisida)
  • Bahan kimia korosif (pembersih industri, asam)
  • Barang yang dapat meledak (kembang api, amunisi)
  • Zat radioaktif atau biologis tertentu

Klasifikasi Barang Berbahaya

Barang berbahaya diklasifikasikan menjadi 9 kelas utama menurut regulasi IMDG (International Maritime Dangerous Goods) dan IATA (International Air Transport Association). Berikut ringkasannya:

  1. Explosives – Barang yang dapat meledak (petasan, amunisi).
  2. Gases – Gas terkompresi, cair, atau dilarutkan (gas LPG, aerosol).
  3. Flammable Liquids – Cairan yang mudah terbakar (alkohol, thinner).
  4. Flammable Solids – Padatan yang mudah terbakar (belerang, korek api).
  5. Oxidizing Substances & Organic Peroxides – Zat pengoksidasi (hidrogen peroksida).
  6. Toxic & Infectious Substances – Zat beracun atau menularkan penyakit.
  7. Radioactive Material
  8. Corrosives – Zat korosif (asam kuat, cairan pembersih).
  9. Miscellaneous – Barang lain yang tidak masuk kategori di atas tapi tetap berbahaya (baterai lithium, magnet kuat, drone).

Prosedur Pengiriman Dangerous Goods

Karena sifatnya yang berisiko, pengiriman barang berbahaya tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut adalah prosedur umumnya:

  1. Identifikasi dan Deklarasi Barang

Langkah pertama adalah mengidentifikasi barang yang akan dikirim apakah termasuk dalam klasifikasi Dangerous Goods. Setelah itu, pengirim wajib memberikan deklarasi barang berbahaya (Shipper’s Declaration for Dangerous Goods) yang menyebutkan secara rinci isi, klasifikasi, dan karakteristik barang.

  1. Pengepakan Sesuai Standar Internasional

Barang berbahaya harus dikemas dengan kemasan khusus sesuai regulasi IMDG atau IATA. Kemasan ini harus:

  • Tahan bocor dan tahan benturan
  • Mencegah reaksi kimia antar barang
  • Memiliki label dan simbol peringatan sesuai klasifikasi

Misalnya, baterai lithium harus dikemas dalam plastik anti-statis, diberi label UN3480, dan dilengkapi MSDS (Material Safety Data Sheet).

  1. Dokumentasi Lengkap

Pengiriman Dangerous Goods memerlukan dokumen khusus, seperti:

  • MSDS (Material Safety Data Sheet)
  • Dangerous Goods Declaration
  • Packing List & Invoice
  • Sertifikasi pengemasan dari pihak berwenang
  • Izin impor atau ekspor khusus (jika diwajibkan oleh negara tujuan)
  1. Pemilihan Jalur dan Moda Transportasi

Tidak semua jalur atau moda transportasi menerima pengiriman DG. Sebagai contoh:

  • Barang seperti baterai lithium lebih cocok dikirim via laut, karena banyak maskapai menolak mengangkut barang ini lewat udara.
  • Barang dengan risiko tinggi harus dikirim dengan kontainer khusus (DG container).

Jasa forwarder seperti Blast Indo Cargo memiliki pengalaman dalam memilih jalur dan moda transportasi yang tepat untuk masing-masing kategori barang berbahaya.

  1. Koordinasi dengan Forwarder dan Bea Cukai

Forwarder akan membantu Anda mengurus segala proses administrasi dan logistik, termasuk:

  • Mengatur pengemasan ulang di gudang China
  • Menyediakan dokumen pengiriman
  • Berkoordinasi dengan pelayaran atau maskapai
  • Mengurus perizinan impor di Indonesia
  • Membantu saat terjadi inspeksi dari bea cukai

Blast Indo Cargo, misalnya, dapat membantu menyederhanakan proses ini karena sudah terbiasa menangani berbagai jenis barang termasuk DG secara legal dan aman.

  1. Penyimpanan dan Pengiriman Akhir di Indonesia

Setelah barang sampai di Indonesia dan lolos pemeriksaan, forwarder akan mengatur pengiriman akhir ke alamat tujuan. Proses ini juga memperhatikan SOP penyimpanan dan penanganan barang berbahaya.

Tips Menghindari Masalah Saat Mengimpor Barang Berbahaya

  • Selalu cek MSDS dari supplier untuk memastikan produk aman dikirim.
  • Gunakan jasa forwarder berpengalaman, karena mereka tahu regulasi terbaru.
  • Jangan sembunyikan identitas barang karena bisa mengakibatkan penahanan, denda, atau blacklist oleh bea cukai.
  • Lakukan pengemasan dan pelabelan sesuai standar, jangan asal pakai kemasan biasa.
  • Rencanakan jadwal pengiriman dengan cermat, karena DG memerlukan waktu tambahan untuk pemeriksaan.

Peran Blast Indo Cargo dalam Pengiriman Dangerous Goods

Sebagai salah satu forwarder impor China–Indonesia terpercaya, Blast Indo Cargo memiliki kapabilitas untuk menangani pengiriman barang-barang berbahaya dengan aman dan legal. Mereka menyediakan:

  • Konsultasi produk apakah termasuk DG atau tidak
  • Bantuan pengemasan dan pelabelan sesuai standar internasional
  • Layanan all-in: dari pembelian, pengiriman, bea cukai, hingga pengantaran
  • Edukasi dan update regulasi untuk klien
  • Tim profesional yang terbiasa menangani pengiriman kompleks

Dengan bantuan layanan seperti ini, Anda tidak hanya bisa mengirim barang secara aman, tetapi juga menghindari kerugian akibat kesalahan prosedur.

Kesimpulan

Mengirimkan barang berbahaya memerlukan pengetahuan, kehati-hatian, dan kepatuhan terhadap regulasi yang ketat. Dengan mengikuti prosedur yang benar—dari deklarasi, pengemasan, dokumen, hingga pengiriman Anda bisa memastikan barang sampai tujuan dengan aman dan legal.

Untuk menghindari kesalahan dan mempercepat proses, gunakan jasa forwarder profesional seperti Blast Indo Cargo, yang sudah terbukti mampu menangani pengiriman Dangerous Goods dari China ke Indonesia secara efisien dan terpercaya.

Temukan produk terbaik untuk bisnismu hanya dengan sekali klik. Jelajahi rekomendasi pilihan kami yang siap bantu kamu berkembang semua ada di sini, langsung cek sekarang!

 

Siap Mengimpor dengan Mudah dan Efisien?

Jadikan Impor Anda Lebih Mudah Bersama Blastindo Cargo

Bergabunglah dengan kami dan temukan cara termudah untuk Impor secara efisien!
Scroll to Top